Belum lama kita mendengar update Google Panda, kini Google memberitakan sudah update algoritma lagi. Google kini memang semakin sering update algoritma guna memberikan hasil terbaik dan relevan di dalam SERP, terlebih lagi untuk melindungi "Magic Adwords" andalan Google yang memberikan income trilyunan kepada Google. Bukan hal baru jika perbaikan demi perbaikan algoritma Google akan mengerucut kepada relevansi konten dan juga faktor komersil yang didapatkan Google dari iklan-iklannya.
Beberapa forum-forum serta media online seperti website-website yang membahas seputar SERP dan SEO yang saya temui pun seakan-akan gempar dengan kehadiran algoritma terbaru Google yang bernama Google Penguin atau dalam bahasa Indonesia kita bisa menyebutnya Google Pinguin. Beberapa tagline di media tersebut juga menyebutkan dengan tag yang besar "Google Penguin the webspam killer". Mendengarnya saja sudah berasa ngeri. Namun, apakah apakah sebenarnya Google Penguin itu dan bagaimana cara kerjanya?.
Google Penguin adalah sebuah algoritma baru Google dimana webspam yang menjadi target utamanya. Webspam sendiri merupakan bentuk-bentuk praktik web dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Hidden text
Hidden text bisa diartikan sebagai teks yang tersembunyi. Menyembunyikan teks biasanya dilakukan dengan memberikan warna yang senada dengan background halaman web.
2. Hidden link.
Hidden link kurang lebih memiliki pengertian yang serupa dengan hidden text, hanya saja warna teks dan link yang dibuat sama dengan latar halaman.
3. Keyword stuffing.
Keyword stuffing atau dalam bahasa Indonesia disebut juga penumpukan keyword. Nah, ini yang biasanya terjadi pada kontes SEO. Penumpukan keyword yang tadinya dianggap cukup wajar dengan komposisi tertentu dalam keyword density, kini harus lebih diperhatikan dan lebih diteliti lagi, jangan-jangan blog atau website kita memiliki ciri-ciri penumpukan keywords. (lalu blog saya sendiri bagaimana ya?? ☺)
4. Irrelevant keywords.
Irrelevant keywords atau kata kunci yang tidak relevant dengan niche blog. Salah memilih keyword, jangan-jangan blog kita bisa dianggap webspam oleh Google karena dianggap memanipulasi pengunjung blog ataupun spider bot milik Google.
5. Cloaking atau sneaky redirect.
Cloaking atau sneaky redirect bisa diartikan sebagai cara curang yang bisa mengelabui pengunjung. Contohnya jika pengunjung ingin membuka halaman A, ternyata di redirect menuju ke halaman B atau halaman lain yang tidak diinginkan atau tidak relevan dengan pencarian.
6. Doorway page.
Doorway page hampir mirip dengan sneaky redirect, hanya saja blog atau web jenis ini menggunakan banyak keyword dan script yang manipulatif dan tidak dibarengi dengan isi konten artikel yang baik dan minim kualitas. Blog inilah yang jadi makanan empuk Penguin karena dicirikan juga oleh Google sebagai blog dengan praktik blackhat SEO.
7. Duplicate Content
Duplicate Content sangat berbahaya efeknya karena duplikasi konten baik yang terjadi didalam maupun diluar blog bisa terindikasi sebagai kegiatan spamming oleh Google. Hal ini juga mengapa blog-blog AGC (Auto Generated Content) dengan praktik copy-paste kini menghilang dari halaman SERP Google. Jadi berhati-hatilah dengan masalah duplikasi karena bisa berdampak serius terhadap SERP, terlebih lagi. Banned oleh Google.
8. Link Spam atau Link Farm.
Penggunaan anchor text dan link dalam artikel yang tidak proporsional dan berlebihan juga bisa dijerat dengan hukuman berat oleh Google. Dan canggihnya lagi, praktik artikel spinner kini telah terbaca oleh Google. Itu juga sebabnya mengapa salah satu jasa penyedia link juice yang sangat terkenal dikalangan blogger dan webmaster (saya tidak ingin menyebut merk) kini hampir tidak dapat beroperasi lagi karena domain-domainnya banyak yang de-index atau tidak lagi ada di SERP Google karena praktik spinner yang dilakukan.
9. Paid Link.
Paid Link atau praktik link berbayar biasanya dilakukan oleh penyedia jasa seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya (di nomer 8). Dengan membeli link, maka otomatis one way backlink akan langsung mengucur ke blog kita dalam waktu singkat. Masalah backlink natural pun kini menjadi concern utama Google. Dan jika Google mendeteksi hal ini, maka siap-siaplah blog atau halaman anda dibuang jauh-jauh oleh Google.
10. Query otomatis ke Google.
Query otomatis ini biasanya dengan cara memasang script related search yang langsung mengambil query dari Google. Praktik ini dinilai telah melanggar hak cipta dari Google selaku search engine. Beberapa sumber di forum-forum bahkan mengaku mengalami penurunan visitor sekaligus penurunan pengindekan di SERP semenjak adanya algoritma Google Penguin ini.
11. Infected by Malware
Infected by Malware dapat diartikan bahwa sebuah blog atau situs mengandung malware ataupun script jahat yang bisa merugikan pengunjung, oleh sebab itu mengapa di google webmaster telah disediakan tools untuk cek malware serta kondisi kesehatan blog.
Itulah beberapa hal yang bisa saya dapatkan yang kemudian saya informasikan di sini. Nah, jika blog atau website anda ada yang mengindikasikan hal-hal tersebut, sekiranya akan lebih baik jika segera dibenahi agar dijauhkan dari bencana Penguin ☺. Dan andainya tulisan saya ini memiliki kekurangan, saya mohon maaf atas keterbatasan pengetahuan saya. Namun jika ada yang ingin menambahkan, saya pasti akan senang sekali. Anda bisa berkomentar di form komentar dibawah.