Banyaknya kemudahan yang ditawarkan pemilik bisnis online kepada konsumennya dalam bertransaksi juga tak bisa dipungkiri turut pula memberikan andil yang besar. Ditambah lagi dengan perilaku konsumen atau customer behavior di Indonesia yang cenderung gemar bersosialisasi kerap menjadi celah bagi pebisnis untuk mengembangkan bisnis onlinenya lebih cepat dan lebih efektif lagi.
Kegemaran bersosialisasi adalah tipikal dari konsumen di Indonesia yang dapat di konversi menjadi sebuah potensi keuntungan. Yaitu saat Anda berhasil mendapatkan hati dari konsumen Anda, maka mereka pun tak segan untuk mereferensikan produk yang dibelinya dari Anda kepada orang lain termasuk keluarga, teman maupun rekan bisnisnya.
Hal-hal tersebut diantara tentu saja menjadikan internet marketing seperti "lahan bisnis" yang menggiurkan. Meskipun demikian, pada kenyataannya banyak juga orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Berbagai cara pun dilakukan oleh para oknum kejahatan ini untuk melakukan penipuan yang berkedok toko online.
Oleh sebab itu bagi Anda yang gemar berbelanja secara online hendaknya agar lebih berhati-hati dan lebih teliti lagi dalam soal membedakan mana toko online yang asli yang terpercaya dan mana toko online yang palsu. Hal ini penting sebab saat ini telah begitu banyak toko online palsu bertebaran di internet yang membuat banyak pengusaha prihatin. Jika tidak hati-hati berbelanja, bisa-bisa bukannya untung yang didapat tapi justru kerugian yang Anda terima. Tentu siapa pun orangnya tak menginginkan hal tersebut terjadi kepadanya. Agar Anda terhindar dari penipuan yang berkedok toko online, berikut ini adalah tipsnya.
Tips membedakan toko online asli dan toko online palsu
1. Menggunakan domain gratis
Perbedaan serta ciri-ciri toko online palsu dan asli yang mesti Anda cermati pertama kali adalah nama domain yang digunakan. Toko online palsu biasanya lebih cenderung menggunakan nama domain atau nama website dengan menggunakan domain blog gratis.
Contohnya seperti namatoko.wordpress.com, namatoko.blogspot.com, namatoko.webs.com, namatoko.jimdo.com, namatoko.weebly.com, namatoko.tumblr.com dan lain sebagainya. Meskipun demikian, selain domain gratis, ada juga beberapa toko online abal-abal yang telah menggunakan domain berbayar seperti .com, .co.id, .net dan lainnya. Oleh karena itu Anda wajib berhati-hati dan lanjut ke tips berikutnya.
2. Hanya mencantumkan nomer HP atau Applikasi messenger
Perlu diperhatikan adalah kontak yang bisa dihubungi. Anda patut curiga jika toko online tersebut hanya mencantumkan nomer telpon pribadi (nomer handphone) atau applikasi messenger seperti WhatsApp, BBM, Line dan sebagainya tanpa mencantumkan nomer telpon kantor (yang dapat dihubungi atau diverifikasi).
3. Alamat
Lokasi cenderung berada di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan dan sulit untuk diakses, misalnya seperti di Batam, Aceh, Maluku dan lokasi-lokasi lain di wilayah Indonesia yang jauh.
4. Hanya melayani transfer bank, tidak melayani Cash On Delivery (COD)
Jika toko online hanya melayani transfer bank saja, maka Anda patut untuk curiga. Toko online asli dan terpercaya biasanya juga melayani COD yang mana pembeli bisa membayar setelah barang yang dipesan telah diterima.
5. Tampilan atau layout website
Sesuai dengan domain yang digunakan (domain gratis), website toko online yang melakukan penipuan juga umumnya memiliki tampilan dan desain yang tidak profesional, terkesan alakadarnya tanpa mengedepankan nilai estetis maupun kemudahan konsumen dalam melakukan navigasi.
6. Harga jauh lebih murah
Agar cepat menjaring pembeli, toko online palsu mengandalkan trik strategi marketing andalan lainnya, yaitu menjual barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga barang sejenis yang ada dipasaran. Bahkan beberapa diantaranya menjual dengan harga yang sangat murah sehingga meskipun dilihat sepintas saja harga yang diberikan sudah sangat tidak masuk akal.
7. Customer Service sulit dihubungi atau lebih agresif
Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi saat Anda mencoba untuk mengontak layanan customer service. Kemungkinan yang pertama adalah CS sulit untuk dihubungi dengan tujuan untuk menyembunyikan identitas aslinya, mencoba untuk menghindari pertanyaan dari calon pembeli atau justru customer service cenderung lebih memaksa karena Anda dinilai sebagai "mangsa" yang hampir terjerat.
8. Memberikan kredit yang tidak masuk akal
Seringkali toko online palsu atau abal-abal menjual barang dengan sistem kredit namun dengan jumlah nominal pembayaran yang tidak masuk akal. Misalnya harga barang Rp.1.000.000 tapi bisa dicicil dengan cicilan awal Rp 100 ribu dahulu. Berapa pun uang yang Anda transfer (besar atau kecil), tetap saja itu adalah keuntungan bagi oknum pemilik toko.
9. Layanan 24 jam
Toko online yang asli tentunya memiliki jam kerja (office hour) yang jelas. Misalnya buka dari Senin - Jum'at mulai dari jam 08.00 hingga jam 17.00, Sabtu - Minggu buka setengah hari antara jam 08.00 - 14.00. Tidak seperti toko online palsu yang membuka layanan selama 24 jam penuh dari Senin sampai Minggu tanpa libur.
10. Menggunakan kata-kata "Aman", "Terpercaya", "Terjamin" secara berlebihan
Toko online palsu biasanya menggunakan kata-kata tersebut secara berlebihan untuk menampilkan kesan bahwa toko tersebut memang asli dan terpercaya. Namun jika Anda perhatikan dengan seksama, justru kalimat-kalimat tersebut malah terasa janggal.
11. Testimonial palsu
Untuk lebih meyakinkan pembeli, toko online palsu kerap membuat testimonial sendiri. Testimonial ini biasanya dicantumkan di sebelah kiri website (sidebar) dengan kalimat-kalimat yang cenderung merayu atau membujuk.
12. Nomer Surat Ijin palsu
Agar toko online palsu terlihat lebih sempurna, biasanya pemilik toko akan mencantumkan nomer surat ijin palsu yang dibuatnya sendiri yang mana jika Anda cek nomer tersebut, pasti tidak akan menemukannya dimana pun.
13. Cek di http://www.polisionline.com/
Sebagai alternatif, Anda bisa mengeceknya di www.polisionline.com. Website ini melakukan verifikasi untuk membedakan mana toko online yang asli dan mana yang palsu.
Sebagai konsumen, tentunya kehadiran toko online palsu akan sangat merugikan. Oleh karena itu sebagai calon konsumen, Anda harus lebih hati-hati dan waspada saat hendak melakukan pembelian secara online melalui internet. Semoga ulasan ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi Anda. Selamat berbelanja online dengan aman.
Ilustrasi: Berbelanja di toko online |