Arti Inflasi dan Cara Menghadapinya | Pixabay |
Ilmu perencanaan keuangan atau financial planning bukan hanya sekedar pemasukan dan pengeluaran saja. Ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan agar kondisi keuanganmu tetap sehat, salah satunya inflasi.
Gara-gara inflasi, nominal uang yang kamu miliki saat ini dan 10 tahun kedepan mungkin masih sama. Namun secara nilai, uang tersebut kemungkinan besar akan berkurang. Bahkan mungkin tidak ada artinya.
Lantas, apa itu inflasi dan kenapa harus benar-benar diperhitungkan dalam perencanaan keuangan? Simak yuk penjelasannya berikut ini.
Pengertian Inflasi dan Cara Menghitungnya
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Salah satu fungsi utamanya adalah, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Perhitungan inflasi ini sendiri dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dengan menghitung 7 kelompok pengeluaran utama, yakni
Produk perumahan, termasuk perumahan umum, tanah dan lainnya.
Bahan baku makanan mentah, seperti sayuran, beras, dan lainnya.
Produk sandang, atau produk pakaian dan rantai produksinya.
Produk konsumsi jadi, seperti makanan kemasan dan lainnya.
Produk Kesehatan, termasuk obat-obatan.
Transportasi dan komunikasi.
Pendidikan dan olahraga.
Data pengelompokan tersebut didapat lewat Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan oleh petugas BPS lewat survei langsung yang dilakukan dari rumah ke rumah, di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Faktor Pemicu Terjadinya Inflasi
Tingkat inflasi sendiri bisa berjalan cukup lambat, namun di satu kondisi bisa saja melonjak tinggi dalam waktu yang saling berdekatan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya laju inflasi, diantaranya:
- Peningkatan penawaran atau cost push inflation.
- Peningkatan permintaan atau demand pull inflation.
- Kombinasi dari kedua faktor diatas.
Dalam bahasa sederhana, inflasi bisa terjadi akibat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak, kelangkaan produk atau jasa, atau karena keduanya, seperti ketika jelang lebaran dimana harga-harga cenderung naik.
Menyiasati Dampak Buruk Inflasi
Inflasi sebenarnya bukan hal yang perlu ditakuti, bahkan sebaliknya, dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, dengan inflasi kamu akan menikmati kenaikan gaji, dan pertumbuhan pendapatan.
Namun meskipun begitu, inflasi tetap bisa mendatangkan dampak buruk, apalagi jika kamu tidak menyiasatinya dengan baik. Agar keuangan kamu lebih tangguh, erikut beberapa trik menyiasati dampak buruk inflasi.
- Mulai berhemat dengan menerapkan pola belanja sesuai kebutuhan, bukan hanya sekedar mengikuti keinginan.
- Tingkatkan pemahaman finansial agar kamu memahami konsep laju inflasi, dan memudahkan kamu dalam mengelola keuangan keluarga.
- Pastikan untuk menyediakan rencana cadangan, terutama untuk hal-hal yang bersifat urgent, termasuk menyiapkan bisnis sampingan.
- Berhenti menyimpan uang dalam bentuk cash atau tunai. Sebaiknya simpan uang dalam bentuk emas atau logam mulia.
- Pertimbangkan untuk memulai bisnis. Bukan hanya menahan gempuran inflasi, bisnis juga bisa kamu andalkan untuk meningkatkan pendapatan.
Hal penting lainnya yang wajib kamu persiapkan untuk menghadapi inflasi adalah, menyimpan dana darurat dalam bentuk liquid asset. Jumlahnya sendiri tergantung kebutuhan, idealnya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin per bulan.