Resesi Tahun 2023 di Indonesia | Pixabay |
Tahun 2023 terus diidentikan dengan tahun mengerikan, dimana beberapa orang memprediksi laju perekonomian (secara global) akan melambat, bahkan yang lebih parah lagi, siap-siap masuk jurang resesi.
Akibatnya, banyak orang yang ketakutan. Mereka yang punya uang saat ini lebih memilih untuk menyimpan uangnya, sedangkan mereka yang punya aset yang sulit diuangkan, seperti properti, berusaha untuk menguangkan aset tersebut.
Intinya, tahun 2023 harus dijalani dengan penuh kewaspadaan. Bahkan dana darurat yang harus disiapkan kini tidak lagi setara dengan pengeluaran selama 3-6 bulan, tapi minimalnya setara dengan pengeluaran untuk 1 tahun.
Tahun 2023 Indonesia Bakalan Ikut Resesi?
Stéphane Monier, CIO Lombard Odier Private Bank, menilai tahun 2023 akan penuh tantangan, terutama untuk negara-negara Eropa dan Amerika. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini, salah satunya perang Rusia-Ukraina.
Namun kondisi sulit tersebut belum tentu masuk Indonesia. Kalaupun benar-benar terjadi resesi, menurut ekonom senior Aviliani, Indonesia termasuk negara yang justru punya peluang besar lolos dari resesi global.
Kondisi ini disebabkan karena banyak masyarakat Indonesia yang justru tidak mengetahui, atau bahkan tidak peduli dengan ancaman resesi sehingga aktivitas belanja terus berjalan, terlebih selepas pandemi kemarin.
Hal ini dibuktikan dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sudah mencapai angka di atas 5%, yakni 5,44% di quartal II dan 5,72% di quartal III-2022. Padahal sebelumnya ekonomi Indonesia anjlok di angka -5,32% di quartal II-2020.
Klaim ini kemudian dibuktikan lewat survei Bank Indonesia yang mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 kemarin, mencapai 124,7. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang Juli 2022 yang mencapai angka 123,2.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, meningkatnya optimisme konsumen tersebut disebabkan oleh keyakinan masyarakat Indonesia terhadap kondisi perekonomian dan ekspektasi terhadap ekonomi di masa depan.
Indonesia Yakin Tidak Resesi
Investor kawakan, Lo Kheng Hong, sangat yakin Indonesia tidak akan masuk ke dalam jurang resesi global tahun 2023. Bahkan pria yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia tersebut mengaku sangat optimistis dengan kondisi itu.
Ada 3 alasan yang mendasari hal tersebut, yakni:
Nilai ekspor komoditas Indonesia terus meningkat, bahkan saat ini masuk dalam kategori sangat melimpah.
Bank-bank di Indonesia saat ini telah mengantongi laba cukup besar, sehingga punya modal yang cukup kuat untuk menghadapi resesi.
Kinerja bursa tergolong masih stabil. Padahal jika terjadi resesi, hal pertama yang mengalami penurunan adalah bursa saham.
Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir dengan prediksi resesi di tahun 2023. Tapi jangan terlalu percaya diri juga. Persiapan harus dilakukan dari sekarang agar ketika resesi benar-benar terjadi, Indonesia sudah jauh lebih siap.
Apa Yang Harus Dilakukan?
Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah, jangan menyimpan ketakutan terlalu dalam. Tetap berbisnis dan berinvestasi seperti biasa. Tapi jangan terlalu jor-joran, tetap waspada dan melangkahlah sesuai perhitungan.
Kamu juga disarankan untuk pintar dalam menyimpan uang. Trik terbaik yang bisa dilakukan adalah, memperbanyak liquid asset, seperti menyimpan uang dalam logam mulia, atau investasi lainnya yang bersifat liquid.
Hindari juga menyimpan uang dalam bentuk cash atau uang tunai, jauhi belanja barang-barang yang bersifat konsumtif, dan siapkan dana darurat sebanyak mungkin. Semoga bermanfaat, dan semoga tahun 2023 jauh lebih baik.